Sabtu, 28 Februari 2015

Enam Laskar Pelangi PBM IPB 48 yang hadir Undangan Makan Bareng PBM 2015 :)

Kukuh, Mun, Iqbal, Zahwan, Aldy, Fiki

SOR, Hubeks, SOR, Ketua PBM, PSDM, Wakil Ketua PBM

Laskar pelangi PBM IPB 48 alay mode on :D
Spesial undangan dari PBM IPB 2015 untuk makan bersama. Mulai dari PBM jaman Kak Ade sampai jaman 2015 pun mendapat undangan untuk berkumpul. Berbagi pengalaman dan sharing-sharing terkait PBM dulu, sekarang dan nanti yang akan datang.

Memang benar setiap generasi PBM mempunyai kisahnya masing-masing. Silahkan ambil pelajaran baik dari PBM generasi sebelumnya dan perbaiki pengalaman buruk dari PBM generasi sebelumnya bukan untuk diulangi. :)

Tidak harus berkisah yang sama dan mengulang dari PBM generasi sebelumnya, tetapi temukanlah warna pelangimu sendiri dan berkontribusilah di PBM sesuai dengan warna pelangimu, hingga jadilah PBM berwarna pelangi yang indah penuh dengan warna-warni.

Kemudian, ketika kalian mempunyai waktu bersama, maka manfaatkanlah waktu kebersamaan itu sebaik-baiknya, sebelum kalian berpisah dan akan sangat susah untuk berkumpul lagi mencari waktu untuk bersama. Manfaatkan kebersamaan itu sedini mungkin. Dan senantiasa jaga komunikasi #keepcontact :)

Dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun, senantiasa berkirim kabar :)

#terusemangaterus
#keepcontact
#laskarpelangiPBM48
#melayanidenganhati

6 Hari Mencari (nya) di Surabaya



6 Hari Mencari (nya) di Surabaya

Jum’at, 20 Februari 2015 tepat pukul 03.15 Bus DAMRI yang ku naiki berjalan perlahan meninggalkan Baranagsiang menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Bersama dengan Bu Lilik dan Bu Mega perjalanan ke Surabaya pun dimulai dari sini.
Sebelumnya, aku meninggalkan kontrakan kendalious sekitar pukul 02.00 WIB naek motor dianter sobat laskar pelangi PBM48_Fiki-san (terima kasih Fiki-san,hehe) melewati jalanan Bogor di pagi hari yang masih sangat sepi dan lancar J
Perjalanan ke Surabaya kali ini ditempuh dengan pesawat Batik Air. Dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Juanda Surabaya. Perjalanan ini ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam. Sesampainya di Bandara Juanda, langsung naik mobil jemputan dan menuju ke lokasi pertama yang akan dikunjungi yaitu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya. Tapi karena dirasa waktu masih pagi dan sepertinya kantor dinas belum buka, maka kami mencari sarapan terlebih dahulu. Makanan pertama yang kami pilih di Surabaya yaitu “Pecel Pincuk”. Kemudian setelah selesai sarapan, kami pun langsung menuju Kantor Dinas yang bersangkutan untuk mengambil surat ijin melakukan riset di daerah Surabaya. Kemudian keliling terlebih dahulu ke lokasi yang nantinya akan dikunjungi. Tak lupa juga mampir ke Bu Rudy tempat makan khas Surabaya yang terkenal dengan macam-macam sambalnya untuk makan siang setelah sebelumnya check-in di IBIS. Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan ke UNAIR Kampus C tepatnya di SC lantai 2 untuk briefing bersama teman-teman UNAIR (team arek2 Suroboyo) terkait teknis wawancara.
Setelah briefing selesai, aku dan team arek-arek Suroboyo sholat ashar di Mushola Kahuripan. Ohya, belum kenalan ya siapa aja sie team arek-arek Suroboyo itu,hehe. Yups, selama 6 hari di Surabaya Mun ditemenin mereka-mereka ini. Ada Mbak Shilfiana Rahayu, Prakuta Wijaya dan Galih Adi Prasetya. Semuanya berasal dari Universitas Airlangga. Ditambah satu orang lagi dari ITS ada Ibnu Nafis.
Hari pertama di Surabaya dihabiskan untuk istirahat mengumpulkan tenaga persiapan hari berikutnya siap untuk beraksi mencari (nya). J
Bersambung . . .

Sabtu, 14 Februari 2015

Kangen yang di sana

Tiba-tiba kangen dengan dia yang ada disana...

Berharap Allah senantiasa dan selalu menjaganya seperti Allah senantiasa menjagaku, menjaga hatiku untuk nya. Melihat fotonya yang tergeletak di meja belajarku semakin membuatku kangen ingin bertemu. Melihat kabarnya di dunia maya ternyata tidak terlalu membantu. Semakin menbuat hati ini kangen ini bertemu langsung. Tak apa lah saat bertemu hanya saling pandang dan berdiri berhadapan dalam diam. Yang penting melihatnya langsung dalam keadaan sehat itu sudah cukup bagiku.

Kangeeeeen....

Ya Allah, hanya do’a yang bisa aku kirimkan kepadanya. Berusaha memantaskan diri untuknya dan menjaga hati ini untuknya. Hanya untuknya yang ada disana.
Selama ini kabar tentangnya yang ku ketahui adalah kabar-kabar ketika dia sakit, kabar ketika amanah dan tanggungjawabnya sedang diuji. Maaf, hanya do’a yang bisa ku kirimkan untuk semua cobaan  yang sedang ia terima. Berharap do’a tersebut bisa membantu neringankan segala cobaannya dan menguatkan hatinya. Semoga suatu hari nanti aku bisa berada disisinya untuk menyakinkannya ketika dia dalam sebuah kebimbangan. Akan tiba saatnya nanti ketika Allah mengijinkan kita untuk bersama mecari Ridho Allah SWT. Aku akan tetap menunggunya. Amin ya Rabbal’alamin J

#tahapmemantaskandiri