Rabu, 24 Juni 2015

Menjadi Orang Terjauh Bagimu

Bismillah...
H – 1 menuju 22 tahun. Aku akan belajar untuk jujur pada diri sendiri. Mungkin tidak bisa ku sampaikan langsung, tapi hanya lewat tulisan. Tulisan ini aku buat karena ketidakmampuan hati untuk menyimpannya lagi. Terlalu berat dan terlalu sakit. Entah apa yang membuatnya begitu berat, tapi aku merasa hanya sampai disinilah keterbatasannku untuk menyimpannya. Belajar untuk melewati ketidakmampuanku untuk jujur pada diri sendiri.
Mungkin ketika kamu membaca tulisan ini, kamu akan menemukan “Mun” yang berbeda. Aku yang sudah tidak lagi berumur 21 tahun. Aku yang dulu selalu merasa tidak enak menolak permintaan teman. Aku yang dulu tidak bisa bilang tidak pada orang. Aku yang dulu tidak suka berdebat. Aku yang dulu tidak punya sikap. Setelah tulisan ini, mungkin aku tidak akan seperti itu lagi.
Terima kasih adalah kata pertama yang akan aku sampaikan padamu. Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepadaku untuk menjadi rekan seorganisasi. Terima kasih atas kepercayaannya. Terima kasih juga telah mewujudkan mimpi-mimpiku yang sempat tertunda. Banyak hal yang aku pelajari darimu tentang karakter seseorang, tentang pilihan dan tentang pentingnya untuk mempunyai sikap.
Kepercayaan adalah hal penting dalam berteman menurutku. Terkadang membutuhkan waktu untuk menumbuhkan rasa kepercayaan tersebut bagiku. Entah karena hal apa kesimpulanku terhadapmu adalah aku tidak percaya padamu. Tidak bisa percaya padamu. Dan sekarang semakin memantapkanku aku tidak mau percaya padamu. Apapun yang akan kau katakan, aku akan men-stop omonganmu. Karena aku yakin kamu tidak akan pernah melakukan apa yang kamu bicarakan. Aku mencoba mencegahmu menyampaikan janji-janji yang sebenarnya tidak akan kamu tepati. Supaya tidak menjadi beban pikiran bagimu ketika janji tersebut tidak bisa diwujudkan.
Mohon maaf adalah kata berikutnya yang akan aku sampaikan padamu. Jika kamu merasa aku berubah sikap padamu, ingin rasanya aku bertanya, “apa yang berubah??” Aku tetap bersikap seperti pada awalnya, seperti pada awal mula kau menawariku amanah mulia ini dengan 2 syarat yang aku ajukan dan kau terima, seperti pada awalnya aku belum bekerja satu team denganmu, seperti pada awal mula kau belum mengenalku. Mungkin karena itu kamu menganggapku berubah sikap padamu karena kau mengambil pilihan tersebut. Bukan. Seperti pada awalnya saat kau minta ijin untuk mengambil pilihan tersebut, itulah tanggapanku. Tidak ada yang tidak aku sampaikan.
Aku hanya minta satu kali. Aku hanya bertanya satu kali. Aku hanya menyampaikannya satu kali. Dan aku hanya memberikan kesempatan satu kali.
Aku menerima pilihan yang kau ambil. Aku memahami posisimu saat ini. Aku pun mengerti perasaanmu saat ini. Feelingku padamu selama ini tidak pernah salah. Hanya saja aku tidak akan bereaksi sama seperti dahulu. Karena itu memang sikap yang aku ambil. Sekarang ini aku sedang fokus menjaga nama baikmu di depan mereka yang kamu tinggalkan. Adek-adekku yang harusnya tidak mendapatkan cobaan seberat ini saat pengalaman pertama mereka di organisasi tingkat KM. Mencoba menggantikan peranmu waktu itu. Mencoba memberikan perhatian lebih kepada mereka yang dulu kau berikan pada mereka. Mencoba memenuhi kebutuhan mereka yang dulu selalu kau penuhi saat kau masih bersama mereka. Mencoba menggantikan peranmu dimata mereka dan tetap menjaga peranku juga di depan mereka. Butuh waktu bagi mereka untuk menerima keadaan baru ini. Berbeda dengan aku yang sudah berpengalaman dalam menghadapi kondisi seperti ini, tidak perlu waktu lama bagiku untuk mencerna kondisi dilema organisasi ini. Dan mungkin inilah salah satu alasan Allah SWT menyatukan aku dengan adek-adekku ini. Untuk membantu mereka melewati kondisi tersebut. Aku terlalu sayang pada mereka, dan tak akan aku biarkan kondisi ini berlarut-larut membuat mereka sedih. Semangat adek-adekku, Allah akan selalu menjaga kalian. Semoga kita semua termasuk umat yang disayangi oleh Allah SWT. Amin J
Satu hal lagi yang aku pahami darimu adalah aku dan kamu memang sangat berbeda. Kamu sangat suka politik, sedangkan aku tidak. Kamu gampang memperlihatkan perhatian di depan umum, sedangkan aku tidak. Kamu fleksible terhadap waktu, sedangkan aku harus ontime waktu. Kamu sangat mudah berubah pikiran, sedangkan aku tidak. Kamu yang mempunyai banyak prioritas sedangkan aku pilih-pilih prioritas. Kamu yang suka pedes, sedangkan aku sama sekali tidak. Kamu yang banyak makan, sedangkan aku tidak. Kamu yang suka show up, sedangkan aku tidak. Banyak hal yang berbeda diantara kamu dan aku. Baru ku sadari hal tersebut. Mohon maaf ini sikap yang aku ambil. Sepertinya aku lebih suka menjadi orang terjauh bagimu.

Terima kasih J

SEPOTONG EPISODE KENDALIOUS 48



Sepotong Episode Kendalious 48 #1 (23 Juni 2015)

Fokma Bahurekso Kendal – IPB angkatan 48 terdiri dari Fadhila Rifka Widati (AGH 48), Ardiyanto (ITK 48), Nur Rofiq (THH 48), M. Harba Kautsar (TIN 48), Nida Ashma Adilah (STK 48). Nurul Hidayah (KIM 48), M. Ulin Nuha (IE 48), Dani Prasetya Nugraha (AGB 48) dan Munawaroh (ESL 48). Dua personil dari s.embilan wali songo Kendalious 48 sudah menyandang gelar sarjana à Dani Prasetya Nugraha, SE dan M. Harba Kautsar, STP. Tujuh orang lagi dalam proses menuju gelar sarjana tersebut.


Bulan suci Ramadhan tahun ini tidak dilewatkan begitu saja oleh Kendalious 48 tanpa buka puasa bersama. Baru puasa kelima, tapi sudah tiga kali buka puasa bersama, hehe. Dan buka puasa yang kali ini kita full team bersembilan. Mulai dari nyiapin ta’jil bareng sampai masak bareng, dilakukan bersama-sama. Ta’jil yang disiapkan diantaranya tahu tempe tepung pedas (tahu biasa dan tahu bakso), es beteh degan (timun suri + kelapa muda + es batu + sirup Marjan). Setelah waktu adzan maghrib berkumandang dan puasa segera dibatalkan, sholat maghrib pun segera ditunaikan. Sholat maghrib berjama’ah J dikontrakan Kendalious 48 cewek. Beberapa melanjutkan tadarus dan segera taraweh setelah adzan isya’ berkumandang.
Karna menu makan berat belum siap waktu maghrib tiba, makan berat pun baru bisa dihidangkan setelah sholat isya’,hehee. Riweuhnya di dapur sangat terlihat saat semuanya berkumpul di dapur. Padahal yang memasak cuma dua orang. Yang lainnya bantu nyicipin soalnya,hahahaaa. Menu makan beratnya ada nasi putih yang dimasak dimagicom, telor dadar, semur iga sapi, tahu bakso dan yang gak boleh ketinggalan adalah sambel + kerupuk (kerupuk petis asli dari Kendal lhooo). Dimakan bersama Kendalious 48, wali songo Kendal, inilah yang membuat spesial dan istimewa ^_^

Dan yang tidak boleh ketinggalan kalau udah kumpul-kumpul gini adalah foto bareng. Sesi foto bersama untuk mengabadikan setiap hal yang sudah kita lalui bersama dalam bentuk image. Moment yang sangat amat penting ini sangat sayang jika dilewatkan begitu saja tanpa ada cerita yang mengabadikannya. Hingga tertulislah cerita ini. Cerita ini merupakan sepotong episode perjalanan Kendalious 48 di IPB. Sembilan anak perantauan dari Kendal yang berjuang menuntut ilmu di tanah Sunda. Tak terasa hampir 4 tahun kebersamaan ini dilewatkan Kendalious 48 sejak 25 Juni 2011 lalu.

#takkendalmakataksayang
#kendalious48

Minggu, 14 Juni 2015

SANDIWARA CINTA

Shaffix - Sandiwara cinta

Kala cinta pada manusia
adalah segalanya...

indahnya impian dan harapan
telah membutakan mata...

hingga menipuku dalam sandiwara sempurna
dan kudapat hanya luka mendalam yang sulit kusembuhkan

Kucoba seperti tak ada apa-apa
kucoba yakinkanku kan baik-baik saja
akhirnya kulelah bertahan
dan ingin kucurahkan sgala rasa kekecewaan

Reff:
Terasa menyesakan dada
kala cinta pada manusia
dikhianati tinggalkan ku sendiri
hanya air mata bicara
tanda hati hancur terluka
Kau masih saja menemani setia

tiada Kau lelah akan keluhan
tiada Kau marah karena bosan
mendengarkanku yang telah melupakan-Mu...
aku melupakan-Mu.....

kini aku mengerti bahwa
cinta-Mu saja yang tak akan pernah mengecewakanku...

Kembali ke reff