Jumat, 02 Oktober 2015

Cerita di Ambon Manise #1



Cerita di Ambon Manise : Bulan Purnama di atas Teluk Ambon


            Entah mimpi apa sebelumnya hingga aku bisa sampai di tanah Ambon ini. Bagaikan melihat kepingan surga Indonesia yang lainnya saat kaki menginjak tanah Ambon untuk pertama kalinya di Bandara Pattimura. Hmm, jadi teringat uang seribu rupiah kertas yang bergambarkan pahlawan nasional Indonesia Pattimura,hehe. Ambon ibukota Kepulauan Maluku yang masuk daerah Indonesia Timur memiliki perbedaan waktu sekitar 2 jam dari Waktu Indonesia Barat. Ya yang biasanya adzan ashar di Bogor sekitar pukul 14.55 WIB, di Ambon baru adzan pukul 15.55 WIT.
            Sedikit demi sedikit mencoba menyesuaikan diri dengan perbedaan waktu yang ada. Terkadang kepala terasa pening entah karena bingung atau memang masih ngantuk ya,hehe. Pukul 06.00 WIT di Ambon yang masih gelap ibarat Bogor pukul 04.00 WIB.
            Waw, sadap deh pokoknya Ambon. Sebuah pengalaman yang tak terbayarkan oleh apapun. Karena tak pernah terpikirkan olehku bisa berpergian sampai daerah Indonesia Timur. Tapi sekarang, karena kesempatan ini, aku punya teman baru di Ambon, keluarga Baru di Ambon dan destinasi trip baru yang harus patut dikunjungi saat ke Ambon. Silaturahmi baru itulah intinya.
            Dan betapa beruntungnya aku ketika Allah menyambut kedatanganku di Ambon dengan cara yang unik, tak terlupakan. Sebuah bulan purnama yang bersinar terang di langit Ambon. Tak berhenti sampai di situ saja. Bulan Purnama tersebut dengan bangga memancarkan cahaya purnamanya di langit Ambon, tepat di atas Teluk Ambon, dahsyat, subhanallah. Benar-benar tak ada lensa kamera manapun yang bisa menangkap fenomena alam tersebut selain lensa kamera mata yang dititipkan Allah kepada setiap manusia makhluk sempurna ciptaan-Nya. Allah selalu punya cara untuk membuat ku tersenyum saat melihat ciptaan-Nya.
            Subhanallah, inilah alasannku kenapa menyukai sebuah perjalanan. Karena aku bisa melihat kebesaran Allah SWT dari sudut pandang yang bermacam-macam. Yang pada akhirnya semua berujung pada satu titik akhir yaitu Allah SWT. Ini baru kisah di Ambon, sampai jumpa di tempat indah Indonesia lainnya. Bismillah...
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar