Kisah Pensiunan ABRI asli Ambon
Namanya Kakek John Erick. Seorang
pensiunan ABRI yang sudah berusia 65 tahun. Bapak dengan dua orang anak ini
ternyata masih berjiwa “ABRI” dengan sepenuh jiwa idealismenya. Layaknya
mahasiswa yang mempunyai idealisme tinggi untuk mendasari pergerakan yang
dilakukannya. Walaupun sedikit akhirnya dari mahasiswa ketika sudah lulus dalam
artian bukan mahasiswa lagi, masih memegang idealismenya. Tapi berbeda dengan
Kakek John Erick yang masih memegang idealismenya bahkan sampai beliau pensiun
diusia tuanya. Hidup dengan kesederhanaan dan kecukupan itulah yang dijalani
Kakek J.E sehari-harinya. Kalau kata Kakek J.E, “misalkan hari ini bisa makan
ikan ya makanlah, sebaliknya jika hari berikutnya hanya bisa makan bubur dengan
garam ya makanlah juga.” Jadi kesimpulannya adalah syukuri setiap hari
kehidupanmu, tidak perlu harta melimpah kalau hidup tidak tenang. Lebih baik
hidup sederhana dan kecukupan dengan senantiasa bersyukur itulah kunci dari
kehidupan yang sebenarnya.
Kakek dengan dua anak dan enam
cucu ini tentunya mempunyai kisah menarik tentang pengalaman beliau selama
menjadi ABRI sampai akhirnya pensiun dengan gelar Kapten. Kakek J.E mempunyai
seorang istri asli suku Jawa dari Pasuruan – Jawa Timur. Fakta unik kedua
tentang beliau adalah beliau menikah dengan wanita muslim padahal beliau
beragama Kristen Protestan. Tidak ada yang memaksa istri harus ikut beliau
masuk Kristen dan sebaliknya istri juga tidak memaksa beliau untuk masuk Islam.
Inilah salah kenyataan unik ketika sepasang suami istri beda agama dapat hidup
berdampingan hingga lahir cucunya. Hanya satu hal yang diperlukan yaitu
kepercayaan diantara pasangan.
Ketika ditanya sudah berapa lama
Kakek menikah, jawaban beliau sederhana, “sudah lama tho, kan sampai udah punya
6 cucu” dengan logat Ambonnya dan tertawa lepas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar